Selain menyehatkan fisik, tentunya olah nafas juga bisa membuat emosi atau mental kian terjaga stabilitasnya. Dengan ritme nafas yang stabil juga akan mengakibatkan stabilitas gelombang otak. Olah nafas anaerob dapat juga digunakan sebagai alternatif untuk memperoleh kesehatan yang diharapkan karena bisa mengefektifkan semua sel dalam organ tubuh secara optimal sehingga dapat memperbaiki metabolisme tubuh.
Secara fisiologis olah nafas dengan menahan dan menekan nafas di bawah perut sambil bergerak akan menyebabkan keadaan hipoksik (kekurangan oksigen) pada paru, berlanjut ke darah dan berakhir pada seluruh sel jaringan tubuh, terutama pada sel-sel otot yang aktif, sehingga akan melatih dan merangsang seluruh sel tubuh melalui mekanisme hipoksia agar tetap bertahan dalam menghadapi kemiskinan akan oksigen.
Sel adalah satuan terkecil dari tubuh manusia. Secara biologis, kehidupan dan kesehatan manusia tergantung pada kehidupan dan kesehatan sel. Tetap bertahan dalam kemiskinan oksigen, maka fungsi sel-sel menjadi semakin baik dalam keadaan oksigen normal. Dalam latihan olah nafas, sel-sel itu dipuasakan dari oksigen selama melakukan jurus yaitu 30-45 detik. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa manipulasi oksigen akan membuat sel-sel tubuh kekurangan oksigen adalah cara yang sangat fisiologis untuk merangsang sel-sel tubuh meningkatkan dirinya.
Latihan pernafasan ini bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan sistem pernafasan pada organ paru-paru serta otot-otot tubuh yang berhubungan dengan sistem pernafasan. Fungsi lain dari latihan pernafasan diantaranya, memperlancar aliran darah dari vena di sekitar perut yang menuju jantung. Pada saat terjadi tarikan nafas tekanan pada rongga perut makin meningkat, sedangkan tekanan pada rongga pada dada jadi menurun.
Didalam CPN latihan pengolahan pernafasan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :
- Pernafasan duduk awal
- dilakukan sebagai pemanasan (warming up) untuk menuju kondisi anaerob.
- Pernafasan bergerak
- pengolahan nafas yang dilakukan bersamaan dengan olah gerak. Manfaat dari latihan pernafasan bergerak ini yaitu untuk membangkitkan bioelektromangnet sel-sel di dalam tubuh. Dimana pernafasan bergerak ini dapat menahan aliran oksigen dalam darah sehingga darah bersifat menjadi basa. Ketika bioelektromagnetik sudah terbentuk melalui nafas bergerak yang dilakukan akan membuat seluruh sel-sel jaringan tubuh cukup mendapat asupan energi.
- Pernafasan duduk akhir.
- dilakukan sebagai pendinginan (cooling down) dan untuk mengembalikan tubuh ke kondisi aerob kembali.
Adapun olah nafas di CPN dilakukan dengan cara :
- Nafas Tarik (Inspirasi) optimal:
- Lakukan tarikan nafas lembut dan dalam melalui hidung secara optimal (bukan maksimal) langsung dibawa keperut bagian bawah pusar dengan cara menggembungkan perut bagian bawah.
- Nafas Tekan:
- Dengan menahan nafas dan menekan perut bagian bawah secara maksimal (Maximal Abdominal Pressing). Setelah perut menggembung, lakukan konstraksi perut secara maksimal dengan menekan dan menahan nafas yang berada diperut bagian bawah tersebut, sehingga otot-otot perut dan otot-otot punggung mengeras. Lakukan secara maksimal.
- Nafas Buang (expirasi) maksimal:
- Setelah menekan dan menahan nafas secara maksimal, selanjutnya buang nafas (ekspirasi) melalui hidung secara maksimal sampai perut benar-benar mengempis, lembut dan perlahan-lahan, tidak terburu-buru, sehingga residu karbondioksida akan terbuang sebanyak-banyaknya. Jangan dihentakkan.
Pengolahan nafas yang dilakukan dengan sistematis, sadar, teratur dan berkesinambungan akan memberikan dampak positif pada tubuh, dalam hal :
- Meningkatkan kemampuan sistem pernafasan dengan meningkatnya kapasitas vital paru-paru secara maksimal. Latihan pernafasan diatas akan menyebabkan seluruh gelembung paru-paru (alveoli) mengembang dan menjadi aktif dalam proses pernafasan.
- Dengan melakukan penekanan otot-otot perut dan punggung (abdominal pressing), maka bukan hanya otot-otot pernafasan primer yang dilatih, akan tetapi juga otot-otot pernafasan sekunder (pembantu) serta otot-otot di-dinding perut dan otot-otot panggul ikut terlatih. Otot-otot pembantu pernafasan adalah otot-otot tubuh (togok) yang akan menjadi aktif apabila terjadi gangguan pernafasan yang sering dialami oleh penderita Astma Broncial.
- Abdominal pressing atau nafas perut membantu memperlancar aliran darah balik (vena) disekitar perut menuju jantung.
- Tekanan-tekanan organ-organ tubuh dalam rongga perut, khususnya pada pencernaan, akan membuat suatu rangsangan mekanik yang akan memperbaiki saluran pencernaan sehingga penyakit-penyakit gangguan motilitas seperti perut kembung, sembelit/susah buang air besar, dan gangguan-gangguan pencernakan dapat diperbaiki.
- Meningkatkan ritme nafas yang teratur. Ritme nafas yang terarur secara otomatis akan menghasilkan gelombang otak yang teratur.